Jumat, 14 Januari 2011

Arti Sahabat



Best friend forever......

Oia ne adalah surat yang di kasih sama sahabat terbaikku waktu sekolah dulu. Katanya surat ini dia bikin special buat aku. Hahaha jadi nostalgia neh. Dan aku pikir nggak ada salahnya aku share di sini. Barangkali bisa mengingatkan kalian sama sahabat-sahabat kalian yang lama nggak ketemu...
Satu hal yang aku tau sahahat itu keluarga kedua, so baik-baik yah sama sahabat-sahabat kalian......

Buat semua temen-temen ku yang berada
dimanapun. I miss you guys.... :-)
Don’t forget Your Best Friend’s


Secarik dari Angin
Angin mendongengiku,
Kebebasan membuatnya menjadi topan dan kesejukan. Membuatnya tersandung ranting-ranting pohon & gedung-gedung tinggi. Namun kebebasan membuatnya merengkuh dunia dengan tuntunan jutaan malaikat, ia menyapaku setiap saat & bercengkrama bersama di serambi rumahku bersama secangkir teh yang mencairkan semua kebekuan dalam jiwaku. Tak perlu ku buka mulutku yang terkatup, dan ia pergi dengan secarik pesan yang terselip diantara jiwa & hatiku

“Saat kau disisiku, kuhanya ingin kau menangis, menumpahkan air matamu yang terkubur dalam ribuan luka yang tersyat semua duri-duri & ranting yang ada di dunia. Meski kau tak melakukannya, kau tak perlu tersenyum dengan membuka mulutmu, lidahmu terlalau indah tuk mengatakan luka yang kau derita.
Saat kau tersenyum & terdiam, kaulah orang yang paling lemah & terjatuh dalam kebodohan tanpa jeda, saat kau tak mampu berucap pada dunia tentang kejujuran.
Kenapa tak kau simpan seseorang yang mampu meredakan tangis jiwamu dan mengentasmu dari semua jeratan kerangkeng kepedihan yang terkubur dalam kedalaman bumi. Sampai kapan kau tertidur dalam kubangan air mata yang kian menyakitimu, bukanlah kau lelah? Kenapa kau tatap terjun dalam lereng yang menyayat dagingmu dan mencabik-cabik semua bagian tubuhmu, dalam lautan yang menggulungmu seperti sampah yang usang.
Menarilah seperti dulu, bersama kicauan burung di pagi hari dan mengulurkan doa bersama mega di penghujung senja. Jadilah kembali peri kecilku yang senantiasa merangkai pelangi saat hujan mereda.
Tuhan berfirman, eidelweis dipuncak sana masih ada, kenapa kita terbuai di tepi lereng dan takut menaikinya, oasispun masih ada di padang pasir, kenapa kita berharap menemukannya di fatamorgana. Genggamlah jemari Sang pencintamu yang di ciptakan Tuhan. Ia merangkai mimpinya dan jiwanya untuk menerima semua kata dan air matamu.
Tak tahukah kamu, bahwa aku hanya kebebasan yang tak pernah memiliki makna, buatlah ketidak berhargaanmu menjadi nafas yang terurai bagi mereka yang membutuhkan dekapan jemari kita. Jahitlah lagi sayap-sayapmu yang telah ku koyak & ku hancurkan menjadi debu diantara tiang-tiang istanamu. Jadilah air dan api saat mereka semua kedinginan dan kehausan. Jadilah malaikat kecilku lagi yang merengkuh mereka disaat mereka tak lagi membutuhkanmu.
Dengarlah……. Alam bernyanyi untukmu dan membaca bait-bait puisi yang di ubah dari bintang di atas sana, tegakah kau hancurkan karya mereka dengan gelengan kepalamu ?! Menarilah, menjadi telaga yang tenang yang terdengar gemericik air di tiap helaian nafasmu.


Jiwaku kembali terbang, dan aku kembali tertidur layaknya sesosok manusia yang tertidur dalam renkuhan sayap putih Izrail dan menanti angin kembali mengunjungiku & membisikkan “Saatnya tiba, berangkatlah !!!”




We are a Friend’s Forever
Sahabatku, sudah lama kita bersama apakah masih kau ingat bagaimana kita pertama kali berjumpa, disaat itulah kita memulai melangkah bersama. Semua teman-teman kita yang sudah bersama dari pertama kali kita berada dan mulai saling megenal satu sama lain, itulah masa-masa yang paling indah. Canda tawa, sendagurau, emosi, dan seluruh perasaan yang pernah kita alami bersama adalah salah satu kenangan yang tak mungkin terlupakan.
Suara hati yang tlah teruntai selama ini, akankah berakhir sampai disini, dan apakah kita akan melupakan jati diri kita masing-masing. Ya, semua telah bejalan seperti apa yang sudah ditakdirkan, semua hal dari yang terkecil sekalipun akan kembali pada diri kita masing-masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar