Sabtu, 09 Oktober 2010

Tips n’ trick ngeringin sepatu di musim hujan

Tips n’ trick ngeringin sepatu di musim hujan
Pernah ngga kalian mengalami hal yang satu ini? Sepatu yang dijemur kemaren ngga kering gara-gara hujan yang datang tiba-tiba. Walhasil, sepatu kamu jadi ngga bisa dipake untuk pergi kemana-mana- that’s a big problem. Ngga mungkin kan kamu berangkat ke kampus atau ke sekolah pake sendal jepit? Hehe...... :p
Ok, untuk masalah yang satu ini gue mau sedikit ngasih tau tips n’ trick ngeringin sepatu walaupun cuaca lagi ngga bersahabat alias HUJAN. Di bawah ini gue bakal uraikan caranya.... Well, here goes...
Sebenernya caranya simple ajah untuk ngeringin sepatu tanpa di jemur dan barang-barang yang dibutuhin juga ngga banyaaaak. Ok, tanpa banyak basa-basi di bawah ini adalah barang-barang yang dibutuhkan untuk ngeringin sepatu kamu yaitu CUKUP DENGAN MENGGUNAKAN KORAN BEKAS.
CARANYA masukan koran bekas tersebut ke dalem sepatu kamu (yang basah tentunya) sampai benar-benar padat. Terus diamkan semalaman. Kalau sepatu kamu basah banget, kamu harus sering mengganti koran yang ada di dalam sepatu kamu- dan Jrenk..... besok paginya sepatu kau paling ngga udah sedikit kering dan bisa di pake.
Hehe... mudah-mudahan tips di atas bisa sedikit ngebantu kamu-kamu dan selamat mencoba....!!! :D

Minggu, 25 Juli 2010

Aku versus Suasana Hati

Hehe... kalau boleh jujur, aku tuh orangnya cepet bosenan. Apalagi kalau udah banyak yang ganggu kerjaan. Wuih tambah males aja rasanya mau ngapa-ngapain it’s too crawded for me, dan akhirnya apapun yang lagi aku kerjain terpaksa dipending gara-gara mood aku yang tiba-tiba lenyap. :-p
Maklum aja, keluargaku tuh KB (Keluarga Besar) jadi suasana di rumah selalu “ramai”. Kebetulan aku anak pertama dari lima bersaudara. Nah hubungannya sama moodku yang tiba-tiba bisa ilang yaitu gara-gara suasana rumah yang ngga pernah tenang itu. Hampir tiap hari ribut. Ada yang nangislah, berantemlah, minta inilah, minta itulah bete banget. Apa lagi kalau adik-adikku yang masih SD mulai berulah. Jiah... tambah kacaulah suasana hatiku... :-s
“Ah gimana nanti aja, aku lagi nggak ada mood untuk nulis” itu pernyataan yang sering terngiang di kepalaku kalau suasana rumah lagi dalam suasana genting (halah ngomong apa aku). Kalau difikir-fikir lagi apa untungnya sih nunda-nunda suatu pekerjaan?
“Tuh liat tugas udah numpuk di depan mata, nunggu untuk cepet-cepet diselesein. But well, bisikan ‘ah gimana nanti’ ternyata sudah terlanjur masuk ke kepala. Kalau udah kaya gini bakalan kacau semuanya. Duh, gimana neh?”
Ok, kalau diperhatiin lagi pernyataan “ah gimana nanti” itu menunjukkan kalau rasa males udah mulai merasuk ke otak dan perasaanku (ha.. lebay abiez). Ini dia musuh bebuyutanku selama ini. Nah, kalau udah kaya gini buyarlah semuanya... 

Sabtu, 24 Juli 2010

Aku itu...?

Aneh rasanya kalau seseorang ngga tau apa yang dia mau atau apa yang dia rasakan. Tapi ternyata aku adalah orang tersebut. Percaya apa ngga- sampai-sampai keluargaku juga sampai ngga tau apa yang aku mau apalagi yang aku rasakan.
Bukannya karena aku yang tertutup tapi ada sesuatu yang mengganggu perasaanku selama ini. dan perasaan itu juga aku tak tahu perasaan yang seperti apa. Aku itu?

Kamis, 22 Juli 2010

Merencanakan karier

Merencanakan Karier

KARIER memang perlu direncanakan. Tanpa perencanaan yang baik, mustahil karier Anda akan berjalan mulus. Sampai pensiun pun tak dapat apa-apa. Perjalanan karier memang bisa naik turun. Karier Anda bisa berubah kapan saja. Jika karier Anda sekarang berada pada posisi di bawah, maka tidak menutup kemungkinan karier Anda bisa naik. Semua itu bergantung pada usaha Anda, sejauhmana perencanaan dan usaha keras Anda untuk meningkatan karier. Yang jelas, semua karier di bidang apa pun senantiasa dipergilirkan. Anda tinggal evaluasi diri, apakah Anda pantas menduduki posisi terhormat dalam karier dengan melihat kondisi Anda sekarang?

Yang pertama harus Anda lakukan supaya mendapat karier yang baik adalah membuat mimpi atau cita-cita. Dalam karier, apa sebetulnya yang Anda inginkan? Idealnya, mimpi Anda itu harus dituliskan, supaya Anda selalu mengingatnya. Setelah ditulis di selembar kertas, tempelkan di lokasi atau tempat yang sering Anda melihatnya. Jika Anda sering membacanya, maka Anda akan selalu mengingatnya. Ini juga sekaligus sebagai media yang ampuh untuk memotivasi diri Anda, terutama ketika semangat Anda sedang menurun.

Lalu, siapkan rencana yang bisa Anda lakukan untuk bisa menggapai mimpi dalam karier tersebut. Sebuah pepatah mengatakan, gagal merencanakan sama dengan merencanakan kegagalan, artinya Anda harus benar dalam merencanakan karier karena kalau tidak benar maka Anda akan menemukan kegagalan. Anda harus cerdas untuk membuat perencanaan dalam menggapai karier yang Anda dambakan itu.

Perencanaan ini akan membuat Anda fokus terhadap apa yang sudah digariskan. Apalagi kalau perencanaan yang sudah dipersiapkan cukup jelas dan spesifik, maka Anda akan mudah melangkah. Anda akan semakin mantap karena punya panduan untuk bergerak.

Perencanaan tinggal perencanaan kalau tidak ada tindakan. Sebagus apa pun perencanaan tanpa ada tindakan adalah sebuah kesia-siaan. Jadi rencanakanlah apa yang Anda akan lakukan dan lakukanlah apa yang sudah Anda rencanakan. Bergeraklah terus, kalau Anda belum punya ilmunya, maka Anda akan mendapatkannya sambil bergerak asal Anda mau terus belajar. Yang jelas, sambil berjalan disempurnakan.

Dan yang tak kalah pentingnya, Anda harus punya keyakinan bahwa Anda bisa mencapai mimpi karier yang selama ini diinginkan. Dengan keyakinan (pertolongan Allah swt) bahwa Anda bisa mencapainya, maka Anda akan berhasil. Keyakinan inilah yang mendorong sesuatu yang mustahil, bisa dilakukan dan dicapai. Keyakinan bisa menumbuhkan optimisme. Anda harus yakin, kemampuan Anda jauh lebih besar dari tantangan seberat apa pun yang akan dihadapi oleh Anda. Jadi, Anda harus yakin apa yang Anda lakukan merupakan jalan menuju sukses. Ingat, sukses akan menghampiri mereka yang bekerja tepat, bersungguh-sungguh, dan yakin pada kemampuannya sendiri.

Terakhir, lakukan evaluasi, apakah sudah sesuai apa yang didapatkan dengan yang direncanakan. Kalau sudah sesuai dengan apa yang Anda rencanakan, Anda harus bersyukur dan menikmatinya. Jika belum berhasil, maka perbaiki kekurangan yang ada dan bangkitlah kembali.

Tawakal ketika menghadapi kegagalan memegang peranan sangat penting. Kalau usaha sudah sesuai rencana dan segenap usaha sudah dirasa optimal tapi hasilnya tidak sesuai harapan, maka semuanya tinggal dikembalikan kepada Allah swt. Anda hanya bisa merencanakan dan melakukan, semuanya ditentukan Tuhan semesta alam. Sikap inilah yang akan membuat kita lebih tenang dan jauh dari sikap negatif seperti frustasi misalnya. (Suhendi, dosen di Stikom Bandung dan Pemerhati Manajemen SDM)***