Minggu, 03 Juli 2011

Antara harus NGEBACOT dan MELAKUKAN

Jadi orang baik kalau difikir-fikir nggak selamanya bisa berdampak baik ke diri sendiri. Oke gue akui kalau gue adalah orang yang idealis. Dan gue berfikir kalau akhirnya ke-idealis-an ini bikin gue sedikit enggak realistis. Fine, I know it.
Banyak orang hanya bisa ngomong tapi nggak bisa apa-apa. Pepatah bilang “Tong kosong berbunyi nyaring” sedangkan gue banyak mikir tapi nggak bisa merealisasikannya. Sial!
Prinsip hidup gue adalah “Talk less do more” persis kayak slogan iklan rokok. Dan gara-gara otak yang lebih sering bekerja di bandingkan mulut akhirnya gue sadari kalau gue lemah di masalah negosiasi dan akhirnya setiap kali ada masalah gue lebih milih diem dari pada harus beradu urat leher. Kata orang dulu “Diam itu emas” tapi kakyaknya itu nggak berlaku lagi untuk saat ini. Oke “diam itu emas” tapi berbicara sesiuatu yang benar adalah berlian”. Tinggal pilih mana!
Politik juga nggak mungkin lepas dari hal yang satu ini. “harus banyak ngomong!” entah itu harus membual atau apalah yang penting ngomong. Liat aja para elit politik. Kebanyakan mereka pinter ngomong dan mereka bisa sukses (korupsi). Dan hidup mereka nyaman (menurut gue)
Mau politik busuk kek, pilitik bersih kek. Semua itu bisa di omongin apalagi saat uang yang berbicara )emang bisa?)
Oia gue jadi inget kata si Mas Didik kayak gini: “ILMU PENGETAHUAN boleh salah nggak boleh bohong dan POLITIK boleh bohong nggak boleh salah” nah sekarang tinggal pilih antara ilmu pengetahuan atau POLITIK? Toh gue fikir orang orang yang banyak ngomong adalah orang yang “berilmu” (tong kosong berbunyi nyaring) nggak ada apa-apanya mereka Cuma bisa ngomongin orang lain tanpa bisa melakukan apa-apa. Dan gue masih jadiseorang pemikit yang juga belum bisa melakukan apa-apa.
Nah pertanyaannya sekarang adalah “Apa gue masih mau kayak gini terus seumur-umur?”

AKUI ATAU PROTES……!!!

Kamis, 03 Februari 2011

Hal yang disukai oleh manusia

1. Manusia suka orang yang perhatian.

2. Manusia suka orang yang menyimak apa yang mereka bicarakan.

3. Manusia suka orang yang menjauhi perdebatan.

4. Manusia suka orang yang menghargai dan menghormatinya,

5. Manusia suka orang yang membukakan kesempatan untuk mewujudkan eksistensi mereka,

6. Manusia suka orang motivasi dan ucapan terima kasih,

7. Manusia suka dinsihati dengan tidak menyinggung perasaan mereka,

8. Manusia suka dipanggil dengan nama yang paling mereka sukai

#( Dr. Abdullah al-khatir )#

Senin, 24 Januari 2011

MASYARAKAT KITA KURANG BACA TULIS?

Bangsa yang kuat adalah bangsa yang memiliki kebudayaan yang luhur pula. Di sini budaya membaca dan menulis adalah salahsatu faktor yang menentukan perkembangan kebudayaan sebuah bangsa; seperti contoh bangsa Mesir yang terkenal sebagai bangsa yang memiliki peradaban tertua di dunia karena sudah mengenal tulisan sejak lampau.
Salah satu contoh kita ambil bangsa Mesir. Bangsa Mesir sudah mengenal budaya membaca dan menulis semenjak rubuan tahun yang lalu. Pada waktu itu tulisan-tulisan yang muncul tidak seperti tulisan sekarang. Mereka masih menggunakan simbol-simbol untuk meninterpretasikan apa yang ada di fikiran mereka. Dan tulisan-tulisan atau simbol yang mereka pakai akhirnya di kenal sebagai tulisan Hieroglyph yang berupa gambar-gambar atau simbol. Kebanyakan tulisan-tulisan ini banyak terdapat pada bangunan piramida dan sebagian besar artefak-artefak yang ditemukan.
Sebagai salah satu faktor yang terpenting bagi perkembangan kebudayaan sebuah bangsa, sudah barang tentu kita harus aware terhadap kegiatan membaca dan menulis. Akan tetapi pada kenyataannya masyarakat kita masih atau mungkin belum terlalu perduli pada hal yang satu ini. Kebanyakan dari masyarakat kita lebih memilih menonton televisi atau sekedar mendengarkan radio untuk mendapatkan informasi ketimbang membaca majalah atau koran. Ini mungkin karena kultur lisan kita yang sudah ada terlebih dahulu dibandingkan dengan kultur menulis.
Kurangnya etos membaca dan menulis di Indonesia sudah mulai mengkhawatirkan. Seperti yang diungkapkan oleh A.Chaedar Alwasilah pada sebuah artikelnya. Beliau mengatakan bahwa buku yang di terbitkansetiap tahunnya di Indonesia pada tahun 2000-an, rata-rata hanya 2000 sampai 3000-an judul buku per-tahunnya, padahal populasi penduduk di Indonesia sendiri sekitar 220 juta jiwa bahkan lebih. Jika dibandingkan dengan Malaysia saja, kita masih tertinggal. Mereka setiap tahunnya rata-rata menerbitkan 6000 judul buku, padahal populasinya sendiri sepersepuluh populasi Indonesia. Berarti untuk mengejar Malaysia saja kita perlu menerbitkan sepuluh kali dari Malaysia, yakni 60.000 judul buku pertahunnya.
Bangsa Malaysia dulu mengirimkan siswa-siswanya untuk belajar di Indonesia dan banyak dosen-dosen atau guru yang diminta untuk mengajar disana. Memang pada sekitar tahun 1959-an tepatnya setelah Malaysia merdeka, mereka sangat giat menuntut ilmu dan salah satu tujuan mereka menuntut ilmu yaitu Indonesia. Akan tetapi pada kenyataannya sekarang keadaannya terbalik. Malaysia kini memiliki budaya litteratur yang sepertinya lebih baik daripada bangsa kita sekarang.
Kegiatan membaca dan menulis merupakan kegiatan yang dipercaya dapat mengembangkan kualitas diri. Dari membaca kita akan dengan mudah mendapatkan informasi yang banyak. Sebenarnya dengan membaca otak kita akan terlatih untuk megingat hal-hal yang penting. Berbeda jika saat kita mendapatkan berita atau informasi dari hanya menonton televisi atau mendengarkan radio. Informasi yang dapat diingat tidak sebanyak nformasi yang kita dapatkan jika kita membaca.
Jika kita sudah banyak membaca buku pati banyak informasi yang akan kita dapatkan. Nah, jika sudah seperti itu kita dapat menuangkan ide atau gagasan kita kedalam sebuah tulisan. Dari informasi yang telah kita dapatkan dari kegiatan membaca sudah barang tentu kita dengan mudah memberikan sebuah inovasi atau gagasan yang lebih “fresh” kepada khalayak umum.
Sebenarnya Indonesia sendiri memiliki penulis-penulis handal. Salah satunya yaitu penulis muda yang bernama Andrea Hirata. Siapa yang tidak mengenal penulis muda berbakat ini. Dia adalah penulis novel berjudul Laskar Pelangi yang sempat booming pada tahun 2008 dan sekarang ia juga telah menerbitkan sequel novel Laskar Pelangi yaitu Sang Pemimpi. Dari keterangan di atas bisa dikatakan bagwa Andrea Hinata adalah seorang penulis yang aktif.
Hal ini membuktikan bagwa Indonesia juga mempunyai potensi dalam bidang litteratur. Bukan suatu hal yang rudak mungkin jika bidang litteratur di Indonesia akan tumbuh psat dikemudian hari. Masih banyak penulis-penulis di negara ini. Tetapi sayangnya penulis-penulis kita belum tergerak hatinya untuk menghasilkan sebuah karya tulis .
Dari kegiatan menulis, kita tidak hanya mendapatkan ilmu dan kepuasan jiwa tetapi juga keuntungan finansial. Seperti contoh diatas, seorang penulis juga busa menjadi miliarder yang sukses. Satu hal yang harus ditanamkan pada diri kita, bukan melainkan suatu hal yang lebih berharga dari pada materi yaitu “ILMU”. Maka dari ity kembangkanlah kemauan membaca dan menulis kita. Ingat pepatah mengatakan “Ilmu yang tidak dibagikan bagaikan pohon yang tidak berbuah”.
Tidak ada hal yang tidak mungkin dalam hidup ini, seperti pepatah Inggris mengatakan “ If there is a will, there is a way”, dimana ada kemauan pasti disitu ada jalan. Jadi buktikan bahwa masyarakant Indonesia memiliki budaya yang luhur dalam bidang litteratur...

Jumat, 14 Januari 2011

Arti Sahabat



Best friend forever......

Oia ne adalah surat yang di kasih sama sahabat terbaikku waktu sekolah dulu. Katanya surat ini dia bikin special buat aku. Hahaha jadi nostalgia neh. Dan aku pikir nggak ada salahnya aku share di sini. Barangkali bisa mengingatkan kalian sama sahabat-sahabat kalian yang lama nggak ketemu...
Satu hal yang aku tau sahahat itu keluarga kedua, so baik-baik yah sama sahabat-sahabat kalian......

Buat semua temen-temen ku yang berada
dimanapun. I miss you guys.... :-)
Don’t forget Your Best Friend’s


Secarik dari Angin
Angin mendongengiku,
Kebebasan membuatnya menjadi topan dan kesejukan. Membuatnya tersandung ranting-ranting pohon & gedung-gedung tinggi. Namun kebebasan membuatnya merengkuh dunia dengan tuntunan jutaan malaikat, ia menyapaku setiap saat & bercengkrama bersama di serambi rumahku bersama secangkir teh yang mencairkan semua kebekuan dalam jiwaku. Tak perlu ku buka mulutku yang terkatup, dan ia pergi dengan secarik pesan yang terselip diantara jiwa & hatiku

“Saat kau disisiku, kuhanya ingin kau menangis, menumpahkan air matamu yang terkubur dalam ribuan luka yang tersyat semua duri-duri & ranting yang ada di dunia. Meski kau tak melakukannya, kau tak perlu tersenyum dengan membuka mulutmu, lidahmu terlalau indah tuk mengatakan luka yang kau derita.
Saat kau tersenyum & terdiam, kaulah orang yang paling lemah & terjatuh dalam kebodohan tanpa jeda, saat kau tak mampu berucap pada dunia tentang kejujuran.
Kenapa tak kau simpan seseorang yang mampu meredakan tangis jiwamu dan mengentasmu dari semua jeratan kerangkeng kepedihan yang terkubur dalam kedalaman bumi. Sampai kapan kau tertidur dalam kubangan air mata yang kian menyakitimu, bukanlah kau lelah? Kenapa kau tatap terjun dalam lereng yang menyayat dagingmu dan mencabik-cabik semua bagian tubuhmu, dalam lautan yang menggulungmu seperti sampah yang usang.
Menarilah seperti dulu, bersama kicauan burung di pagi hari dan mengulurkan doa bersama mega di penghujung senja. Jadilah kembali peri kecilku yang senantiasa merangkai pelangi saat hujan mereda.
Tuhan berfirman, eidelweis dipuncak sana masih ada, kenapa kita terbuai di tepi lereng dan takut menaikinya, oasispun masih ada di padang pasir, kenapa kita berharap menemukannya di fatamorgana. Genggamlah jemari Sang pencintamu yang di ciptakan Tuhan. Ia merangkai mimpinya dan jiwanya untuk menerima semua kata dan air matamu.
Tak tahukah kamu, bahwa aku hanya kebebasan yang tak pernah memiliki makna, buatlah ketidak berhargaanmu menjadi nafas yang terurai bagi mereka yang membutuhkan dekapan jemari kita. Jahitlah lagi sayap-sayapmu yang telah ku koyak & ku hancurkan menjadi debu diantara tiang-tiang istanamu. Jadilah air dan api saat mereka semua kedinginan dan kehausan. Jadilah malaikat kecilku lagi yang merengkuh mereka disaat mereka tak lagi membutuhkanmu.
Dengarlah……. Alam bernyanyi untukmu dan membaca bait-bait puisi yang di ubah dari bintang di atas sana, tegakah kau hancurkan karya mereka dengan gelengan kepalamu ?! Menarilah, menjadi telaga yang tenang yang terdengar gemericik air di tiap helaian nafasmu.


Jiwaku kembali terbang, dan aku kembali tertidur layaknya sesosok manusia yang tertidur dalam renkuhan sayap putih Izrail dan menanti angin kembali mengunjungiku & membisikkan “Saatnya tiba, berangkatlah !!!”




We are a Friend’s Forever
Sahabatku, sudah lama kita bersama apakah masih kau ingat bagaimana kita pertama kali berjumpa, disaat itulah kita memulai melangkah bersama. Semua teman-teman kita yang sudah bersama dari pertama kali kita berada dan mulai saling megenal satu sama lain, itulah masa-masa yang paling indah. Canda tawa, sendagurau, emosi, dan seluruh perasaan yang pernah kita alami bersama adalah salah satu kenangan yang tak mungkin terlupakan.
Suara hati yang tlah teruntai selama ini, akankah berakhir sampai disini, dan apakah kita akan melupakan jati diri kita masing-masing. Ya, semua telah bejalan seperti apa yang sudah ditakdirkan, semua hal dari yang terkecil sekalipun akan kembali pada diri kita masing-masing.

Sabtu, 09 Oktober 2010

Tips n’ trick ngeringin sepatu di musim hujan

Tips n’ trick ngeringin sepatu di musim hujan
Pernah ngga kalian mengalami hal yang satu ini? Sepatu yang dijemur kemaren ngga kering gara-gara hujan yang datang tiba-tiba. Walhasil, sepatu kamu jadi ngga bisa dipake untuk pergi kemana-mana- that’s a big problem. Ngga mungkin kan kamu berangkat ke kampus atau ke sekolah pake sendal jepit? Hehe...... :p
Ok, untuk masalah yang satu ini gue mau sedikit ngasih tau tips n’ trick ngeringin sepatu walaupun cuaca lagi ngga bersahabat alias HUJAN. Di bawah ini gue bakal uraikan caranya.... Well, here goes...
Sebenernya caranya simple ajah untuk ngeringin sepatu tanpa di jemur dan barang-barang yang dibutuhin juga ngga banyaaaak. Ok, tanpa banyak basa-basi di bawah ini adalah barang-barang yang dibutuhkan untuk ngeringin sepatu kamu yaitu CUKUP DENGAN MENGGUNAKAN KORAN BEKAS.
CARANYA masukan koran bekas tersebut ke dalem sepatu kamu (yang basah tentunya) sampai benar-benar padat. Terus diamkan semalaman. Kalau sepatu kamu basah banget, kamu harus sering mengganti koran yang ada di dalam sepatu kamu- dan Jrenk..... besok paginya sepatu kau paling ngga udah sedikit kering dan bisa di pake.
Hehe... mudah-mudahan tips di atas bisa sedikit ngebantu kamu-kamu dan selamat mencoba....!!! :D

Minggu, 25 Juli 2010

Aku versus Suasana Hati

Hehe... kalau boleh jujur, aku tuh orangnya cepet bosenan. Apalagi kalau udah banyak yang ganggu kerjaan. Wuih tambah males aja rasanya mau ngapa-ngapain it’s too crawded for me, dan akhirnya apapun yang lagi aku kerjain terpaksa dipending gara-gara mood aku yang tiba-tiba lenyap. :-p
Maklum aja, keluargaku tuh KB (Keluarga Besar) jadi suasana di rumah selalu “ramai”. Kebetulan aku anak pertama dari lima bersaudara. Nah hubungannya sama moodku yang tiba-tiba bisa ilang yaitu gara-gara suasana rumah yang ngga pernah tenang itu. Hampir tiap hari ribut. Ada yang nangislah, berantemlah, minta inilah, minta itulah bete banget. Apa lagi kalau adik-adikku yang masih SD mulai berulah. Jiah... tambah kacaulah suasana hatiku... :-s
“Ah gimana nanti aja, aku lagi nggak ada mood untuk nulis” itu pernyataan yang sering terngiang di kepalaku kalau suasana rumah lagi dalam suasana genting (halah ngomong apa aku). Kalau difikir-fikir lagi apa untungnya sih nunda-nunda suatu pekerjaan?
“Tuh liat tugas udah numpuk di depan mata, nunggu untuk cepet-cepet diselesein. But well, bisikan ‘ah gimana nanti’ ternyata sudah terlanjur masuk ke kepala. Kalau udah kaya gini bakalan kacau semuanya. Duh, gimana neh?”
Ok, kalau diperhatiin lagi pernyataan “ah gimana nanti” itu menunjukkan kalau rasa males udah mulai merasuk ke otak dan perasaanku (ha.. lebay abiez). Ini dia musuh bebuyutanku selama ini. Nah, kalau udah kaya gini buyarlah semuanya... 